Hadiri Forum IIFSO, KAMMI Membahas Peran Pemuda Muslim Dunia

  • May 02, 2023
Blog Images

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengikuti sidang Majelis Umum Federasi Organisasi Mahasiswa Islam Internasional atau International Islamic Federation of Student Organisations (IIFSO) pada tanggal 29-30 April 2023 sebagai anggota IIFSO.

Dalam forum IIFSO membicarakan berbagai isu terutama mengenai peran pemuda muslim ke depan dalam menghadapi berbagai tantangan, khususnya mengatasi islamophobia yang tak hanya mengancam hak hidup umat Islam tetapi juga rasisme dan toleransi antar manusia termasuk di dalamnya

 

Dari forum ini, Zaky Ahmad Riva'i selaku Ketua Umum KAMMI mengatakan bahwa banyak informasi terkini mengenai saudara-saudara muslim di belahan bumi lain;

"Kondisi terkini Sudan yang belum aman. Bahkan ada saudara kami dari Sudan yang bernama Ammar, harus melakukan perjalanan ke Kairo terlebih dahulu, lalu ke Jeddah, baru kemudian bertolak ke Istanbul. Pilihan lainnya hanyalah pergi ke pelabuhan lalu menyeberang ke Jeddah, baru lanjut ke Istanbul. Perjalanan yang panjang," ujar Zaky. 

Zaky juga mengatakan Saudara dari Nepal, Basudev Chaudhary (yang setelah masuk Islam bernama Abbas) pun hadir. Dengan kondisi minoritas, beliau bersyukur hari ini Nepal sudah menjadi negara sekuler karena sebelumnya adalah negara Hindu. Kondisi sekuler adalah cukup ideal bagi mereka di sana. MasyaAllah.

 

Dr. Mostafa Faisal Parvez (Bangladesh) telah terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Federasi Organisasi Mahasiswa Islam Internasional (IIFSO), yang akan mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 2023, untuk masa jabatan awal selama tiga tahun.

Pemungutan suara dilakukan dalam sidang Majelis Umum Dewan IIFSO. Keputusan pemilihan tersebut langsung diumumkan pada sesi ke-2 Majelis. 

Dr. Faisal adalah Direktur IIFSO wilayah Asia dari tahun 2019. Saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Asosiasi Pemuda Asia dan Koordinator Divisi Internasional Yeni Dunya Vakfi, sebuah LSM Masyarakat Sipil terkenal di Turki. 

Beliau menerima gelar PhD di bidang "Krisis Pengungsi Internasional dan Masalah Rohingya" dari Departemen Administrasi Publik dan Ilmu Politik, Universitas Gazi di Ankara, Turki. 

Dr. Faisal telah menulis beberapa buku dalam bahasa Bengali, Inggris dan Turki. Dari Ataturk ke Erdogan: 100 Tahun Perubahan Turki, Pemerintahan Caretaker: Masa Lalu, Sekarang dan Masa Depan, Migrasi Internasional dan Krisis Rohingya (Turki), Krisis Pengungsi Ruhingya: Sejarah Penganiayaan dan Tata Kelola Migrasi Global, Masalah Rohingya dan Bangladesh.