TAWARAN KAMMI DALAM ARUS POLITIK.
Sampailah kita pada tahun 2024 di penghujung pertarungan politik. Saat sebagian orang menghabiskan tenaganya untuk pemilihan presiden, lalu kembali disibukkan untuk terlibat dalam pemilihan kepala Daerah serentak di Indonesia.
Malam ini, saat gelap mulai menampilkan konstelasi benda-benda langit. Dan semua orang bebas menghubungkan manakah konfigurasi petunjuk arah, saya lebih senang menghubungkan garis 'ursa mayor' petunjuk arah yang sering dipakai pelaut ketika berada di tengah samudera.
Dalam keheningan sedang menghubungkan garis-garis 'ursa mayor' itu, saya berpikir sejenak tentang KAMMI. Sebuah gerakan yang mulai dewasa, lalu terhubung langsung di antara samudra politik yang melelahkan. Ke manakah tawaran KAMMI dalam ruang politik itu sendiri?
Kader-kader KAMMI banyak yang menghubungkan kalau KAMMI adalah 'sekolah politik'. Siapa saja yang ber-KAMMI dia akan diberikan suguhan materi-materi yang mengenalkan kader KAMMI terhadap politik. Tak sedikit, senior-senior KAMMI juga mengambil karir menjadi politisi setelah selesai dalam status keaktifan sebagai kader.
Tak hanya kalangan kader, KAMMI dituduh ter-afiliasi dengan salah satu partai politik pun saya rasa sudah menjadi rahasia umum. Yah, walaupun sebenarnya bukan hanya gerakan KAMMI saja yang dituduhkan, banyak juga gerakan selain KAMMI yang dituduh dan dianggap terafiliasi di berbagai jenis partai politik.
Lalu apa sebenarnya tawaran KAMMI ketika dianggap KAMMI telah menjadi bagian dari politik? Saya sendiri tidak tahu, sejak kapan anggapan semacam itu telah lama tinggal di tubuh KAMMI.
Tetapi ketika menghabiskan waktu selama ber-KAMMI, dan berselancar bebas dalam kandungan Kredo Gerakan KAMMI. Tawaran politik KAMMI sangat jelas: KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang Islami.
Dalam perjalanan KAMMI, kader-kader selalu diajarkan bahwa saat kita menyeru kepada masyarakat, ada Al-Qur'an di tangan kanan dan sunnah-sunnah di tangan kiri yang terus dibawa. KAMMI diajarkan untuk akrab dengan cerita-cerita para sahabat Nabi yang menjadi panutan umat Islam.
Dalam perjalanan KAMMI, ia selalu menyeru kepada kebenaran dan memusuhi kebatilan; menyeru masyarakat kepada kebenaran. Jika seruan semacam ini dianggap termasuk dalam gerakan politik, maka saya rasa inilah tawaran politik yang jelas harus dibawa oleh KAMMI, yang paling strategis untuk diperjuangkan.
Jika seruan kepada kebenaran dianggap sebagai politik, maka, itulah politik KAMMI. Jika seruan orang-orang yang menyeru kepada kebenaran dianggap sebagai politisi, maka KAMMI adalah kumpulan politisi yang ulung. Kalaulah orang-orang akan menyebut ini sebagai langkah politik, tak masalah, toh nama sama sekali bukanlah sesuatu yang penting untuk dibahas berlarut-larut, selama muatan dan tujuan tawaran KAMMI jelas.
Kalaulah kader-kader KAMMI akan melibatkan diri dalam politik, saya rasa harus menghitung dengan cermat. Bukan hanya sekadar terlibat karena ada iming-iming yang besar, tapi juga harus berfokus pada tawaran yang jelas. KAMMI sendiri mendeklarasikan jati diri gerakan berasaskan Islam. Dalam Islam ada politik, tetapi politik yang padanya terlihat cita-cita dunia dan akhirat. Itulah yang seharusnya menjadi tawaran KAMMI jika berpolitik.
📝Sanjun. Ditulis di bawah langit Galaxy Milky Way.