Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Kementerian Komunikasi dan Digital mengundang BP PP KAMMI yang tergabung dalam Organisasi Kepemudaan (OKP) Perempuan Cipayung Plus dalam acara Kartini Talks di Kementerian Komdigi pada 16 April 2025. Acara ini digagas untuk mengawal PP TUNAS serta melindungi Perempuan dan Anak di ranah digital dari konten serta interaksi digital yang membahayakan.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran dan semangat teman-teman OKP Perempuan.
Mereka datang dengan inisiatif dan harapan besar untuk berkontribusi, memastikan literasi digital terus berkembang dan PP Tunas dijalankan secara nyata di masyarakat” kata Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital, Rabu (16/04/2025)

Bagi Bidang Perempuan PP KAMMI, pertemuan ini adalah langkah strategis dalam upaya menyelesaikan masalah di lapangan terutama berkaitan dengan paparan konten tidak layak terhadap anak, kekerasan berbasis digital maupun kecanduan layar. Sebagaimana yang dilansir dari data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai 231 juta jiwa, sehingga PP TUNAS ini harus dikawal secara masif dan dijalankan. Namun, BP PP KAMMI juga menyoroti beberapa hal efektivitas penerapannya termasuk perlunya pemerintah membuat pedoman teknis mengenai implementasinya dan membangun infrastruktur dan sumber daya manusia secara inklusif.

“Menyoal transformasi digital, BP PP KAMMI sebagai organisasi berbasis nilai-nilai ketuhanan terutama Islam dengan semangat gerakan perubahan memandang bahwa transformasi digital bukan semata persoalan Teknologi tetapi perjuangan Nilai yaitu membangun Ekosistem Digital yang beradab dan memastikan bahwa ruang digital menjadi ruang yang nyaman dan produktif terutama bagi kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak” Ujar Rafika, Ketua Bidang Perempuan PP KAMMI.