KAMMI Kecam Penjajahan Israel Terhadap Palestina

  • Oct 18, 2023
Blog Images

JAKARTA - Ratusan massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerisa Serikat, Jakarta, Selasa (17/10).  Aksi tersebut dilakukan merespon konflik Israel dan Palestina yang kian memburuk.

Dalam pernyataan sikapnya, Ketua Umum PP KAMMI Zaky Ahmad Riva'i mendesak Para Pemimpin Dunia serta PBB ikut berupaya menghentikan serangan Israel terhadap Palestina.

"Apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina hari ini, merupakan bukti pelanggaran atas piagam PBB serta keputusan forum internasional lainnya. Maka kami meminta Para Pemimpin Dunia dan juga PBB mendesak agar Israel segera mengakhiri perang dan penjajahan terhadap Palestina," ujarnya.

Zaky juga meminta akses di Rafah segera dibukakan sebagai jalur bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi di Gaza. Saat ini, terdapat ratusan ton bantuan kemanusiaan tertahan di pintu Rafah. Akses ini juga disebutkan sebagai satu-satunya pintu masuk dan keluar ke wilayah pengungsi Gaza. Operasional perlintasan di perbatasan Rafah terganggu akibat bombardir Israel. 

"Kami juga mengingatkan prioritas bantuan kemanusiaan bagi jutaan korban di Gaza. Saat ini bantuan kemanusiaan tertahan di pintu Rafah. Padahal akses ini menjadi satu-satunya jalur menuju pengungsi di Gaza. Dalam situasi ini harusnya semua pihak mengedepankan prinsip kemanusiaan serta HAM  sebab jutaan rakyat Palestina terdampak di sana sangat bergantung bantuan ini," ucap Zaky.

Dalam orasinya, massa aksi juga mengingatkan kemerdekaan bangsa Palestina merupakan amanat UUD 1945.

"Sesuai amanat konstitusi kita UUD 1945, bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, termasuk bagi bangsa Palestina. Lebih dari 75 tahun Palestina terjajah oleh zionis Israel terkutuk," teriak orator di atas mobil komando. 

Bahkan ia pun mengutip ucapan Soekarno, "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah Bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel", ujarnya.